Inovasi Program Ruang Rindu (Ruang Pemberdayaan Dan Perlindungan Ibu-Anak) Untuk Perempuan Korban KDRT Dan Penurunan Aki Dan AKB Di Kabupaten Banyuwangi
DOI:
https://doi.org/10.32528/nms.v1i4.115Keywords:
Ruang Rindu, Perlindungan, Pemberdayaan, Ibu-AnakAbstract
Penelitian ini mengkaji bagaimana implementasi Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam Inovasi Program Ruang Rindu (Ruang Pemberdayaan Dan Perlindungan Ibu-Anak) Untuk Perempuan Korban KDRT dan Penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Banyuwangi. Program ini sangatlah unik dan apresiatif karena layanan Ruang Rindu bersifat komprehensif. Bukan hanya konseling dan pendampingan hukum, medis, dan psikososial untuk perempuan korban kekerasan, tapi juga ada inovasi kemandirian ekonomi perempuan korban kekerasan. Problem perlindungan dan pemberdayaan perempuan merupakan hal yang multisektor, tidak hanya perlindungan, tetapi upaya pemberdayaan ekonomi perempuan dari hulu ke hilir, pemberdayaan ekonomi perempuan penyintas kekerasan serta pemberian alat usaha produktif untuk perempuan korban kekerasan. Banyuwangi mewujudkan melalui layanan Ruang Rindu yang terintegrasi dari sejumlah program yang melakukan fungsi perlindungan dan pemberdayaan pada perempuan dan anak. Banyuwangi Children Center (BCC) dan Pusat Pelayanan Terpadu dan Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Bengkel Sakinah untuk program pemberdayaan perempuan. Pada awalnya program ini berjalan sendiri secara parsial, namun sekarang telah di integrasikan menjadi suatu program secara holistic dimana semua terlibat di dalamnya, mulai dari relawan BCC, P2TP2A, hingga aparat penegak hukum. Layanan tidak hanya layanan medis, hukum, dan psikososial dan rehabilitasi sosial, namun juga dilengkapi dengan pemberdayaan ekonomi. Sejumlah program telah disiapkan Pemkab untuk pemberdayaan perempuan korban kekerasan, mulai bantuan alat usaha produktif, warung naik kelas, hingga fasilitasi izin usaha mikro. Pendampingan medis, hukum, psikososial serta berbagai program pemberdayaan agar perempuan bisa mandiri. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengambil lokasi di Pemkab Banyuwangi. Metode pencarian data dilakukan melalui wawancara kepada informan terkait data yang dibutuhkan.
Downloads
References
Adawiyah, P. (2018). Inovasi Dalam Pelayanan Publik Di Mall Pelayanan Publik Kabupaten Banyuwangi. Politico, 18(2). doi:https://doi.org/10.32528/politico.v18i2.1659
Ananditya, B, & Rafdeadi, R (2021). … Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak (Dppkbp3a) Dalam Mensosialisasikan Program …. … Riset Mahasiswa Dakwah Dan …, Ejournal.Uin-Suska.Ac.Id, Http://Ejournal.Uin-Suska.Ac.Id/Index.Php/Jrmdk/Article/View/13475
Dermawan, A (2019). Peran Dinas P2KBP3 Kabupaten Asahan dalam Memberikan Perlindungan Hukum Terhadap Perempuan dan Anak. DOKTRINA: JOURNAL OF LAW, ojs.uma.ac.id, http://ojs.uma.ac.id/index.php/doktrina/article/view/2381
Dewi, GAT (2018). … Dinas Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Dalam Upaya Menanggulangi Tindak Kekerasan Anak (Studi diDinas PP dan PA …., repository.radenintan.ac.id, http://repository.radenintan.ac.id/id/eprint/4889
Pangaribuan, Wsc (2021). Kinerja Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Dalam Pendistribusian Bantuan Sosial Kepada Masyarakat …., Eprints.Ipdn.Ac.Id, Http://Eprints.Ipdn.Ac.Id/6130/
http://www.jurnalmediaindonesia.com/2021/05/hadirkan-layanan-terpadu-untuk.html
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Putri Robiatul Adawiyah
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.