Invigorasi Osmoconditioning Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Kedelai Varietas Biosoy 1 Dengan Masa Simpan Lebih Dari 6 (Enam) Bulan

Authors

  • Niyah Nala Kumala Sari Universitas Muhammadiyah Jember
  • Bejo suroso Universitas Muhammadiyah Jember
  • Insan Wijaya Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/nms.v1i2.75

Keywords:

Invigorasi osmoconditioning, Viabilitas, vigor, Kedelai Biosoy 1

Abstract

Benih kedelai cepat mengalami kemunduran apabila disimpan pada kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan. Invigorasi osmoconditioning merupakan salah satu teknik untuk memperbaiki mutu benih yang mengalami kemunduran. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh jenis larutan, lama proses invigorasi osmoconditioning serta interaksi antara jenis larutan dan lama proses invigorasi osmoconditioning dalam meningkatkan viabilitas dan vigor benih kedelai varietas Biosoy 1 dengan masa simpan lebih dari 6 ( enam) bulan. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yang diteliti yaitu lama perendaman (L) dan jenis larutan invigorasi osmoconditioning (J). Faktor pertama lama perendaman sejumlah 3 taraf yaitu 3 jam (L1) , 6 jam (L2), dan 9 jam (L3). Sedangkan faktor kedua jenis larutan invigorasi osmoconditioning sejumlah 3 taraf yaitu Aquades (J0), KNO3 3% (J1) dan PEG 6000 15% (J2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor tunggal lama perendaman pada proses invigorasi osmoconditioning, yaitu perendaman selama 3 jam memberikan hasil yang terbaik terhadap parameter viabilitas ( daya berkecambah) 50,00%. Faktor tunggal jenis larutan pada proses invigorasi osmoconditioning yaitu perendaman PEG 6000 15% memberikan hasil yang terbaik terhadap parameter viabilitas (daya berkecambah) 51,67% , kecepatan tumbuh 11,63%, keserempakan tumbuh 38,75% dan potensi tumbuh maksimum 67,50%. Untuk interaksi lama perendaman dengan jenis larutan , perlakuan perendaman PEG 6000 15% selama 3 jam memberikan nilai yang terbaik terhadap parameter potensi tumbuh maksimum  yaitu sebesar 73,75 %.  Sedangkan parameter panjang akar dan hypokotil menunjukkan berbeda tidak nyata

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adie, M. dan Krisnawati, A. 2007. Biologi Tanaman Kedelai. Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (BALITKABI). Malang

Bakti, A. 2018. Kedele Biosoy 1. http://biogen.litbang.pertanian.go.id/?p=70096, diakses pada tanggal 10 Juni 2021 pukul 10.32.

Dewi, R. 2020. Invigorasi Benih Kedele (Glycine max L.). Palembang.

Hereri, A.I. dkk., 2009. Viabilitas Benh dan Vigor Bibit Kakao (Theobroma cacao L.) Berdasarkan Kondisi Air Pada Media Tanam Dan Kedalaman Tanam Benih. Banda Aceh.

Ilyas S. 1995. Perubahan Fisiologis dan Biokemis dalam Proses “Seed Conditioning”,Keluarga Benih Vol. VI. No. 2, Laboratorium Ilmu dan Teknologi Benih, Iinstitut Pertanian Bogor, Bogor.

Ilyas, S. 2006. Seed Treatments using Matriconditioning to Improve Vegetable Seed Quality. Bul. Agron. 34(2):134-132.

Ilyas, S. 2005. Invigorasi Benih. Disampaikan pada Magang Vigor Benih bagi Staf Balai Pengembangan Mutu Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPMBPTH) di Bagian Ilmu dan Teknologi Benih. Departemen Agronomi dan Hortikultura. Fakultas Pertanian IPB, Bogor. 6-19 Desember 2005. 4 hlm.

Ilyas, S. 2012. Ilmu dan Teknologi Benih. PT. Penerbit IPB Press

JPPN, 2018. Kementan Lepas Kedelai Berbiji Besar Biosoy 1 dan Biosoy 2. https://www.jpnn.com/news/kementan-lepas-kedelai-berbiji-besar-biosoy-1-dan-biosoy-2, diakses pada tanggal 09 Juni 2021 pukul 12.27.

Justice, O.L., Bass, L.N. 2002. Prinsip dan Praktek Penyimpanan Benih. PT Raja Grafido Persada; Jakarta.

Kuswanto, H. 1996. Dasar – dasar Teknologi Produksi dan Sertifikasi Benih. Yogyakarta: Andi Offset

Litbang. 2014. Invigorasi, Alternatif Atasi Penurunan Mutu Benih Kedelai. www.litbang.pertanian. go.id/berita/one/1542. Diunduh tanggal 28 Maret 2015.

Lutfi. 2015. Pilah-pilah Masalah Demi Swasembada Kedelai. Teknopreneur. Jakarta.

Nurmauli dan Y. Nurmiaty. 2010. Studi Metode Invigorasi pada Viabilitas Dua Lot Benih Kedelai yang Telah Disimpan Selama Sembilan Bulan. Jurnal llmu Pertanian Indonesia. 15(1):20-24.

Nurussintani, W., Damanhuri, dan Sri L. Purnamaningsih. 2013. Perlakuan Pematahan Dormansi Terhadap Daya Tumbuh Benih 3 Varietas Kacang Tanah (Arachis hypogaea). Jurnal Produksi Tanaman Vol. 1 (1). Universitas Brawijaya : 86-93

Purwanti, S. 2004. Kajian suhu ruang simpan terhadap kualitas benih kedelai hitam dan kedelai kuning. J. Ilmu Pert. 11(1):22-31.

Ridha,R., M. Syahril , dan Boy Riza Juanda. 2017. Viabilitas dan Vigoritas Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merrill) Akibat Perendaman dalam Ekstrak Telur Keong Mas. Aceh

Rizki, N., Syamsuddin, Erida Nurahmi. 2013. Pengaruh Taraf Kemunduran Dan Potensial Osmotik Larutan KNO3 Terhadap Efektifiktas Invigorasi Benih Kedelai (Glycine max(L.) Merrill). Aceh

Rori, H. E., H. L. Rampe, dan Marhaenus Rumondor. 2018. Uji Viabilitas dan Vigor Biji Sirsak (Annona muricata L.) Setelah Aplikasi Kalium Nitrat (KNO3). Jurnal Ilmiah Sains Vol. 18 (2) Universitas Sam Ratulangi Manado : 80-84.

Ruliyansyah, A. 2011. Peningkatan Performansi Benih Kacangan dengan Perlakuan Invigorasi. Jurnal Perkebunan dan Lahan Tropika. 1(1):13-18.

Rusmin, D. 2007. Peningkatkan Viabilitas Benih Jambu Mete (Anacardium occidentale L.) Melalui Invigorasi. Jurnal Perkembangan Teknologi Tanaman Rempah dan Obat. 19(1):56-63.

Sadjad, S. (1993). Dari benih kepada Benih. PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Sadjad, S., Muniati. E dan S. Ilyas 1999. Parameter Pengujian Vigor Benih dari Komparatif ke Simulatif. PT Grasindo, Jakarta.

Sinar Tani. 2018. Tahun 2018 Tahun Kedelai. http://balitkabi.litbang.pertanian.go.id/liputan-media/sinar-tani-tahun-2018-tahun-kedelai/ diakses pada 17 Mei 2021.

Sucahyono, D., 2017. Teknologi Penyimpanan dan Invigorasi Benih Kedelai. Malang

Suhastyo, A.A. Eko, A. 2014. Pengaruh Beberapa Jenis Pupuk terhadap Hasil Tiga Varietas Kedelai (Glycine Max (L.) Merill). Jurnal Media Agrosains, 1(1): 33-37.

Susanti, E., 2014. Pengaruh Osmoconditioning dengan PEG (Polyethylene Glycol) 6000 Terhadap Viabilitas Benih Kenaf (Hibiscus cannabinus L.). Malang

Tatipata, A. 2008. Pengaruh Kadar Air Awal, Kemasan dan Lama Simpan Terhadap Protein Membran dalam Mitokondria Benih Kedelai. Buletin Agronomi. 36(1): 8-16.

Utomo, Budi. 2006. Karya Ilmiah Ekologi Benih. Universitas Sumatera Utara Medan

Wahyudin, A. F.Y. Wicaksono. A.W. Irwan. Ruminta. R dan Fitriani. 2017. Respons Tanaman Kedelai (Glycine max L.) Varietas Wilis Akibat Pemberian Berbagai Dosis Pupuk N, P, K, dan Pupuk Guano Pada Tanah Inceptisol Jatinangor. Jurnal Kultivasi,16(2):333-339.

Yuanasari, B. S., N. Kendarini, and D. Saptadi. 2015. Peningkatan Viabilitas Benih Kedelai Hitam (Glycine max L. Merr) Melalui Invigorasi Osmoconditioning. Jurnal Produksi Tanaman 3.6. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya : 518– 527.

Published

2022-03-07

How to Cite

Kumala Sari, N. N. ., suroso, B., & Wijaya, I. (2022). Invigorasi Osmoconditioning Terhadap Viabilitas Dan Vigor Benih Kedelai Varietas Biosoy 1 Dengan Masa Simpan Lebih Dari 6 (Enam) Bulan. National Multidisciplinary Sciences, 1(2), 292–301. https://doi.org/10.32528/nms.v1i2.75