Inovasi Biobriket Berbasis Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa dengan Penambahan Limbah Masker Sebagai Peningkat Kualitas dan Daun Bunga Sepatu Sebagai Perekat

Authors

  • Nadia Fissa’adah Politeknik Negeri Jember
  • Fira Rohmadini Politeknik Negeri Jember
  • Dimas Kharisma Rezkie Pamungkas Politeknik Negeri Jember
  • Zeni Ulma Politeknik Negeri Jember

Keywords:

biobriket, limbah masker, tempurung kelapa, tongkol jagung

Abstract

Pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia menjadi penyebab semakin bertambahnya limbah yang ada, yakni limbah masker. Limbah tongkol jagung dan tempurng kelapa masih menjadi penyumbang limbah biomassa yang dapat berdampak pada lingkungan sekitar. Salah satu upaya dalam mengurangi limbah tersebut maka diperlukan konversi dari limbah menjadi bahan utama pembuatan bahan bakar. Oleh karena itu, penilitian ini dilakukan dengan tujuan mengurangi limbah masker medis, tempurung kelapa dan tongkol jagung untuk dijadikan sebagai bahan baku dari biobriket. Inovasi tersebut diharapkan dapat mengatasi limbah masker dimasa dan pasca pandemi serta, mengurangi limbah biomassa dengan output yang dihasilkan berupa produk ramah lingkungan. Variabel penelitian yang digunakan yaitu rasio bahan baku arang tongkol jagung, arang tempurung kelapa, dan perekat daun bunga sepatu dengan 3 variasi sampel. Data yang diambil meliputi data parameter karakteristik biobriket (kadar air, kadar abu, volatile metter, fixed carbon, densitas, dan nilai kalor). Hasil pengujian kadar air nilai tertinggi pada komposisi BB3, kadar abu tertinggi terdapat pada komposisi BB3, volatile metter tertinggi pada komposisi BB1, fixed carbon tertinggi terdapat pada BB2, densitas nilai tertinggi terdapat pada BB3, dan nilai kalor tertinggi terdapat pada BB1 dengan nilai kalor sebesar 9000 kal/gr. Berdasarkan penelitian biobriket berbahan tongkol jagung, tempurung kelapa, dan limbah masker diperoleh komposisi terbaik pada variasi BB1 dengan 27,5% arang tempurung kelapa dan 27,5% arang tongkol jagung serta, 40% perekat.    Selain itu, dengan adanya penambahan limbah masker dapat meningkatkan nilai kalor pada biobriket dimana, nilai kalor yang didapatkan adalah 9.000 kal/gr, kadar  air 0,9%, kadar abu 0,14%, dan fixed carbon 76,87%.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agrofarm,(2022), Kementan Targetkan Produksi Jagung 23,1 Juta Ton. [Online] Available at: https://www.agrofarm.co.id/2022/02/44331/ [Diakses 2 April 2022].

Amin, A. z., Pramono, P. & Sunyoto, S., (2017). Pengaruh variasi jumlah perekat tepung tapioka ter-hadap karakteristik briket arang tempurung kelapa. Sainteknol: Jurnal Sains dan Teknologi, 15(2), pp. 111-118.

Arfadiani, D. & Larasati, D.,( 2013). Pemanfaatan limbah tempurung kelapa muda melalui pengem-bangan desain produk alat makan. Desain Produk, 2(1), p. 162197.

Asip, F., Anggun, T. & Fitri, N., (2014). Pembuatan Briket Dari Campuran Limbah Plastik Ldpe, Tempurung Kelapa Dan Cangkang Sawit. Jurnal Teknik Kimia, 20(2).

CNN, I., (2021). KLHK: Ada 18 Ribu Ton Limbah Medis Berbahaya Selama Pandemi.[Online] Available at: https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210728143345-20-673357/klhk-ada-18-ribu-ton-limbah-medis-berbahaya-selama-pandemi [Diakses 9 Mei 2022].

Faiz, T. A., Harahap, L. A., & Daulay, S. B. (2015). Pemanfaatan tongkol jagung dan limbah teh sebagai bahan briket. Jurnal Rekayasa Pangan Dan Pertanian, 4(3), 427-432.

Febriani, S. D. A., Kusuma, F. W., Rahmanto, D. E., & Prasetyo, D. A. (2022). Analisis kualitas briket arang kulit kacang tanah dengan perekat biji nangka. Jurnal Teknik Terapan, 1(2), 42-46.

Gobel, A. P., & Arief, A. T. (2022). Pengaruh Karbonisasi Terhadap Karakteristik Tempurung Kelapa Berdasarkan Uji Proksimat Dan Nilai Kalor. Jurnal Mineral, Energi, dan Lingkungan, 5(1), 48-54.

Kalsum, U., (2016). Pembuatan Briket Arang Dari Campuran Limbah Tongkol Jagung, Kulit Durian Dan Serbuk Gergaji Menggunakan Perekat Tapioka. Distilasi, 1(1), pp. 42-50.

Kholil, A. (2017). Analisis fisis briket arang berbahan alami kulit buah Salak dan pelepah Sa-lak Doctoral dissertation, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim.

Koto, I., S , S. & Lisyanto, (2019). Bioarang Organik Energi Alternatif..

Malakauseya, J. J., Sudjinto & M, N. S., (2013). Pembuaran dan Analisis Campuran Briket Limbah Serbuk Kayu Gergajian dan limbah Kayu Putih Terhadap Nilai Kalor dan Pembakaran. Jurnal Rekayasa Mesin, 4(3), pp. 194-198.

Nur'aini, D., (2013). Skripsi Universitas Muhammadiah Surakarta, pp. Kandungan Vitamin C dan Organoleptik Selai Bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa- sinensis) Dengan Penambahan Jeruk Siam (Citrus nobilis var. Microcarpa), Gula Pasir, dan Tepung Maizena..

Rahmanto, D. E., Fitroni, . H. E. & Rudiyanto, B., (2020). Pemanfaatan Daun Biduri (Calotropis Gi-gantea) sebagai Perekat Pembuatan Briket. Journal Homepage, 13(1).

Sukarta, I. N., & Ayuni, P. S. (2016). Analisis proksimat dan nilai kalor pada pellet biosolid yang dikombinasikan dengan biomassa limbah bambu. JST (Jurnal Sains dan Teknologi), 5(1).

Suryono, A., (2018). Pengaruh Variasi Campuran Arang Tongkol Jagung Pada Pembakaran Briket Arang Ampas Tebu Dengan Bahan Perekat Tepung Kanji. Disertasi Doktor Universitas Muham-madiyah Malang.

Downloads

Published

2024-01-30

How to Cite

Fissa’adah, N., Rohmadini, F., Kharisma Rezkie Pamungkas, D., & Ulma, Z. (2024). Inovasi Biobriket Berbasis Limbah Tongkol Jagung dan Tempurung Kelapa dengan Penambahan Limbah Masker Sebagai Peningkat Kualitas dan Daun Bunga Sepatu Sebagai Perekat. National Multidisciplinary Sciences, 3(1), 142–151. Retrieved from http://proceeding.unmuhjember.ac.id/index.php/nms/article/view/525