Pertumbuhan Vegetatif Kacang Tanah Setelah Disimpan Empat Bulan

Authors

  • Siti Muzaiyanah Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan,Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Runik D Purwaningrahayu Pusat Riset Tanaman Pangan, Organisasi Riset Pertanian dan Pangan,Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.299

Keywords:

kacang tanah, penyimpanan, pertumbuhan vegetatif

Abstract

Penyimpanan benih merupakan upaya yang dilakukan untuk mengkondisikan bahan tanam selalu tersedia ketika dibutuhkan. Proses penyimpanan yang tepat akan menjadikan benih tidak banyak mengalami kemunduran meski dalam jangka waktu simpan yang lama. Kemunduran benih dikhawatirkan akan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sehingga  penelitian ini dil-akukan untuk mempelajari hal tersebut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2022 hingga Maret 2023 di Kendalpayak Malang. Menggunakan Rancangan Acak kelompok yang diulang sebanyak lima kali dengan jenis varietas kacang tanah sebagai perlakuan. Adapun varietas kacang tanah yang digunakan antara lain Landak, Talam 1, Tasia 1, Badak, dan Hypoma 3. Penyimpanan dilakukan pada suhu ruang dengan suhu rata-rata antara bulan September 2022 sampai Desember 2022 berkisar antara 24,4 - 25,4˚C dan  kelembapan  udara yang berkisar antara 76,7%- 84,2%. Parameter yang diamati meliputi viabilitas (DK, LP, IKP), vigor (Kct) dan fase pertumbuhan vegetatif. Penyimpanan selama empat bulan tidak berpengaruh terhadap lama waktu fase vegetatif, artinya waktu yang dibutuhkan untuk melewati masa fase vegetatif tidak berbeda dengan masa pertumbuhan vegetatif kacang tanah secara umum

Downloads

Download data is not yet available.

References

Codex Alimentarius Commission (2004) ‘Prevention and Reduction of Aflatoxin Contamination in Peanuts’ (CAC/RCP 55-2004) in Codex Alimentarius Commission (ed.), Prevention and reduction of food and feed contamination, 1st eds, p: 33-43. Secretariat of the Codex Alimentarius Commission. Roma.

Copeland, L. O. (1976) ‘Principles of Seed Science and Technology’, Burgess Publisher. Comp: Minneapolis.

Dinarto, W (2010) ‘Pengaruh Kadar Air Dan Wadah Simpan Terhadap Viabilitas Benih Kacang Hijau Dan Populasi Hama Kumbang Bubuk Kacang Hijau Callosobruchus Chinensis L’, Jurnal AgriSains Vol.1(1):68-78.

Fajrina, H.N. dan Kuswanto (2019) ‘Uji viabilitas benih melon (Cucumis melo L) pada berbagai taraf waktu penyimpanan buah dan pengeringan biji’ Plantropica Journal of Agricultural Science., 4(1): 19-29.

Fatikhasari, Z., I.Q. Lailaty, D. Sartika, dan M. A. Ubaidi (2022) ‘Viabilitas dan vigor benih kacang tanah (Arachis hypogaea L.), kacang hijau (Vigna radiata (L.) R. Wilczek), dan jagung (Zea mays L.) pada temperatur dan tekanan osmotik berbeda’ Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia (JIPI), Vol. 27 (1): 7-17.

Hasan, L.T (2015)’Pengaruh Bio-Matrixpriming Pratanam Terhadap Mutu Fisiologis Benih Kedelai (Glycine max (L.) Merill)’ Skripsi, Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Dan Bisnis, Universitas Kristen Satya Wacana,. Salatiga.

Kolo, E. dan A. Tefa (2016) ‘Pengaruh kondisi simpan terhadap viabilitas dan vigor benih tomat (Lycopersicum esculentum, Mill)’ Savana Cendana, Vol. 1(3): 112-115.

Lesilolo M.K., J. Riry dan E.A. Matatula (2012) ‘Pengujian viabilitas dan vigor benih beberapa jenis tanaman yang beredar di pasaran kota Ambon’ Agrologia, Vol. 2(1): 1-9.

Prayitno, W.E, H.D. Kusumaningrum, dan H.N. Lioe (2018) ‘ Kondisi penyimpanan kacang tanah dan potensi cemaran Aspergillus flavus pada pedagang pengecer pasar tradisional di wilayah Jakarta’ Agritech, 38 (1):45-55.

Sari, W. dan M.F. Faisal (2017) ‘Pengaruh media penyimpanan benih terhadap viabilitas dan vigor benih padi Pandanwangi’, Agroscience, Vol.7(2): 300-310.

Downloads

Published

2023-05-31

How to Cite

Muzaiyanah, S., & Purwaningrahayu, R. D. . (2023). Pertumbuhan Vegetatif Kacang Tanah Setelah Disimpan Empat Bulan. National Multidisciplinary Sciences, 2(3), 292–298. https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.299