Korporasi Petani Sorghum sebagai Penyangga Ketahanan Pangan Nasional

Authors

  • Ari Susanti Universitas Muhammadiyah Jember

DOI:

https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.284

Abstract

Indonesia adalah negara pengimpor gandum terbesar dunia sebagai bahan dasar tepung terigu. Kebutuhan terigu nasional mencapai angka 10-11 juta ton/tahun terganggu sejak pecah perang Rusia dan Ukraina dimana kedua negara tersebut adalah produsen gandum dunia. Pemerintah berinisiatif mengembangkan tanaman sorgum sebagai pengganti gandum. Akselarasi budidaya sorgum dilakukan pemerintah dengan menggandeng pihak swasta yang telah ditunjuk, salah satunya adalah PT H2O (Holistic Health business Opportunity) Group Indonesia. Dalam gagasannya, PT H20 mengembangkan kawasan pertanian sorgum berbasis korporasi petani dengan pilot project di Kawasan Semarijo (Desa Sumberjati, Desa Rejosari, Desa Manting dan Desa Jembul), Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini membahas tentang korporasi petani yang dikembangkan oleh PT H2O Group Indonesia. Metode Penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif untuk mendapatkan data sebanyak-banyak dengan teknik pengambilan data melalui wawancara mendalam dan ob-servasi lapangan selama 3 bulan. Hasil penelitian yang diperoleh adalah kawasan pertanian sorgum dengan model korporasi petani sangat memungkinkan untuk dikembangkan. Ker-jasama dengan berbagai mitra seperti Kementerian Pertanian yang memfasilitasi bibit unggul sorgum Soper 9 Agritan, Perhutani yang menyediakan lahan seluas 500 Ha, Pengusaha dalam menyediakan pupuk organik cair dan memasarkan produk, Bank dalam memberikan kredit pinjaman baik kepada petani maupun pengusaha, serta pemerintah daerah setempat yang mendukung program pemerintah dalam pengembangan sorgum di Indonesia. Adapun kendala yang ditemui di lapangan adalah pengetahuan petani tentang budidaya sorgum yang bernilai ekonomis tinggi masih rendah. Melalui sosialisasi, stigma tersebut dapat diubah dari pesimis menjadi optimis. Selain itu dalam upaya menjaga produktivitas sorgum, petani mendapatkan saham pabrik sebesar 30% mampu memacu semangat petani untuk terus mengembangkan sorgum sebagai penyangga ketahanan nasional

Downloads

Download data is not yet available.

References

Aurum, F. S. (2014). Analisis Senyawa Tanin, Total Fenol, Dan Asam Fitat Pada Produk Olahan Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor L.). Ekspose Dan Seminar Nasional “Akselerasi Inovasi Pertanian Ramah Lingkungan” Di Sulawesi Selatan Indonesia. https://doi.org/10.13140/2.1.3054.5929

Conyers, D. (1991). Perencanaan Sosial Di Dunia Ketiga. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Cut emeria, D. (2022). Jokowi Sentil Impor Gandum, RI Terbanyak Beli dari Negara Ini. CNBC Indoensia. https://www.cnbcindonesia.com/news/20220824132544-4-366241/jokowi-sentil-impor-gandum-ri-terbanyak-beli-dari-negara-ini

Hilmiati, N. Y. (2022). Perbandingan Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor L. Moench) Dengan Tepung Edamame (Glycin Max (L) Merill) Dan Konsentrasi Tepung Porang (Armorphophalus Muelleri) Terhadap Karakteristik Mie Basah Bebas Gluten. http://repository.unpas.ac.id/id/eprint/60975%0A

Iqbal, M. (2007). Analisis Peran Pemangku Kepentingan dan Implementasinya Dalam Pembangunan Pertanian. Jurnal Litbang Pertanian.

Kementerian Pertanian, R. (2018). Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 18/Permentan/Rc.040/4/2018 Tentang Pedoman Pengembangan Kawasan Pertanian Berbasis Korporasi Petani. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/161001/permentan-no-18permentanrc04042018-tahun-2018

Kurniasari, R., Suwarto, & Sulistyono, E. (2023). Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) Varietas Numbu dengan Pemupukan Organik yang Berbeda. Buletin Agrohorti, 11(1), 69–78. https://doi.org/https://doi.org/10.29244/agrob.v11i1.46616

Ningsih, E. A., & Dian Dwi Laksani. (2020). Analisis Daya Saing Sektor Pertanian Indonesia (Agriculture In Indonesia : A SWOT Analysis). Prosiding PERHEPI 2014.

Primadani, A. (2022). Karakteristik Kimia Dan Organoleptik Soft Cookies Vegan Bebas Gluten Dari Campuran Mocaf, Tepung Sorgum (Sorghum Bicolor L. Moench), Dan Tepung Kedelai (Glycine max L.). https://eprints.umm.ac.id/92578/

Romli. (2022). Kebutuhan Gandum Indonesia Paling Besar di Dunia. MoeslimChoice. ttps://www.moeslimchoice.com/ekonomi/pr-9677316687/Kebutuhan-Gandum-Indonesia-Paling-Besar-di-Dunia

Simanjuntak, B. H. (2002). Prospek Pengembangan Gandum (Triticum aestivum L) di Indonesia. Seminar Nasional Pengembangan Gandum Tahun 2002. Diselenggarakan Oleh Direktorat Serelia-Direktorat Jenderal Bina Produksi Tanaman Pangan Departemen Pertanian, Di Tosari, Pasuruan, Jawa Timur. http://repository.uksw.edu/handle/123456789/431

Siregar, R. R., Maulani, A., & Ardiningtyas, A. (2022). Pemanfaatan Tepung Sorgum Dan Tepung Mocaf Sebagai Alternatif Pengganti Tepung Terigu Pada Pembuatan Chikuwa Ikan. Jurnal Kelautan Dan Perikanan Terapan (JKPT), 5(2). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15578/jkpt.v5i2.11025

Suarni. (2004). Pemanfaatan Tepung Sorgum Untuk Produk Olahan. Jurnal Litbang Pertanian, 23(4), 145–152. https://docslib.org/doc/9937730/pemanfaatan-tepung-sorgum-untuk-produk-olahan

Syahyuti, Endro, G., Ashari, & Rina, Y. (2021). Pertanian Rawa: Pasang Surut Sulfat Masam. Balittra Libang Kementrian Pertanian RI. https://repository.pertanian.go.id/handle/123456789/14871

Downloads

Published

2023-05-31

How to Cite

Susanti, A. . (2023). Korporasi Petani Sorghum sebagai Penyangga Ketahanan Pangan Nasional. National Multidisciplinary Sciences, 2(3), 185–193. https://doi.org/10.32528/nms.v2i3.284